Langkah-Langkah Saintifik
A. MENGAMATI (OBSERVING
Metode mengamati / observasi mengutamakan
kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini
memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam
pelaksanaannya, proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan
matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan
mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Namun metode mengamati sangat bermanfaat
bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik karena peserta didik yang terlibat
dalam proses mengamati akan dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
B. MENANYA (QUESTIONING)
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta
didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya.
Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula
dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika
guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong
asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
Istilah “pertanyaan” tidak
selalu dalam bentuk “kalimat
tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya
menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri
norma hukum? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri norma hukum!
C. MENALAR (ASSOCIATING)
Penalaran dimaksud merupakan penalaran
ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara :
1. Guru menyusun bahan
pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2. Guru tidak banyak
menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi
instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
3. Bahan pembelajaran
disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4. Kegiatan pembelajaran
berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
5. Setiap kesalahan harus
segera dikoreksi atau diperbaiki.
6. Perlu dilakukan
pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
atau pelaziman.
7. Evaluasi atau penilaian
didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8. Guru mencatat semua
kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran
perbaikan.
D. MENCOBA (EKSPERIMEN / EXPERIMENTING)
Peserta didik pun harus memiliki keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini
adalah:
1. menentukan tema atau
topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;
2. mempelajari cara-cara
penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;
3. mempelajari dasar
teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;
4. melakukan dan mengamati
percobaan;
5. mencatat fenomena yang
terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;
6. menarik simpulan atas
hasil percobaan;
7. membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
1. Guru hendaknya merumuskan
tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan murid
2. Guru bersama murid
mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan
3. Perlu memperhitungkan
tempat dan waktu
4. Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid
5. Guru membicarakan masalah
yanga akan yang akan dijadikan eksperimen
6. Membagi kertas kerja
kepada murid
7. Murid melaksanakan
eksperimen dengan bimbingan guru, dan
8. Guru mengumpulkan hasil
kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara
klasikal.
E. MEMBENTUK JEJARING PEMBELAJARAN / PEMBELAJARAN
KOLABORATIF (NETWORKING)




Komentar
Posting Komentar