Langsung ke konten utama

TUGAS REVIEW NOVEL TOTTO CHAN : Gadis Cilik DI Jendela



TUGAS REVIEW BUKU NOVEL
TOTTO CHAN : Gadis Cilik DI Jendela






Oleh: Lia Sri Sumaryati
Nim: 151134179



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015/2016




A. Vygotsky
1. Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat diipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih. Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
  1. Contoh : Saat masak bersama totto-chan berkerja sama dengan temen-temannya untuk membuat sub daging babi dan memasak nasi yang di awasi oleh guru-guru mereka. Juga saat ada pementasan drama di Tomoe, Totto-chan dan anak-anak lain berkerja sama  dalam berdiskusi kisah apa yang akan mereka pentaskan di akhir tahun pelajaran. Dan Jam bebas di Tomoe Gakuen lebih panjang setelah makan siang sampai sore hari sampai bel berdering. Semua murid Tomoe Gakuen melakukan apa yang mereka sukai dengan cara mereka sendiri saat jam bebas.
2. Konsep Scaffolding
Scaffolding ialah perubahan tingkat dukungan. Scaffolding adalah istilah terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk mendeskripsikan perubahan dukungan selama sesi pembelajaran, dimana orang yang lebih terampil mengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak. Dialog adalah alat yang penting dalam ZPD. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi tidak sistematis, acak, dan spontan. Dalam dialog, konsep-konsep tersebut dapat dipertemukan dengan bimbingan yang sistematis, logis dan rasional.
Contoh : Ketika sedang belajar tentang pertanian Totto-chan dan kawan-kawan belajar tentang rumput liar yang bandel, guru pertanian menjelaskan sambil mencabuti ruput liar dihadapan mereka dan anak-anak itu mengikuti mencabuti rumput liar (melatih kelenturan otot jari). Contoh lainya ketika sedamh berbicara dengan teman-temannyaa (mis.yasuaki-chan)
3. Bahasa dan Pemikiran
Menurut Vygotsky, anak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka menyelesaikan tugas. Lebih jauh Vygotsky yakin bahwa anak pada usia dini menggunakan bahasa unuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada awalnya berkembang terpisah dan kemudian menyatu. Anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak juga harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa untuk jangka waktu yang lama sebelum mereka membuat transisi dari kemampuan bicara ekternal menjadi internal
  1. Contoh : Hari pertama Mr. Kobayashi atau kepala sekolah bertemu dengan Totto-chan, Mr. Kobayashi berkata,”Sekarang ceritakan semua tetang dirimu. Ceritakan semua dan apa saja yang ingin kaukatakan.” Totto-chan bercerita tentang pengalamannya selama 4 jam dan ceritanya didengarkan oleh Mr. Kobayashi tanpa bosan atau menguap.

B. Jean Piaget
-          Tahap Pra Operasional (usia 2-6 tahun)
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
  1. Contoh: Hari pertama Mr. Kobayashi atau kepala sekolah bertemu dengan Totto-chan, Mr. Kobayashi berkata,”Sekarang ceritakan semua tetang dirimu. Ceritakan semua dan apa saja yang ingin kaukatakan.” Totto-chan bercerita tentang pengalamannya selama 4 jam dan ceritanya didengarkan oleh Mr. Kobayashi tanpa bosan atau menguap.

Tahap Operasional konkret (usia 7-12 tahun)
Pada tahap operasional konkret ini, anak memiliki kemajuan kognitif atau pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Mereka menjadi lebih terorganisasi ke sistem proses mental yang lebih indah yang memudahkan mereka berfikir lebih logis daripada sebelumnya.
Contoh :Ketika si tokoh pertama kali melihat sekolah di dalam gerbong kereta, ia menganggap Kepala Sekolah adalah Kepala Stasiun, sebab sekolah yang di pimpinnya itu adalah deretan gerbong yang dialihkan fungsinya menjadi sekolah. Contoh lainnya, ketika dompet kesayangannya jatuh ke dalam bak penampungan kotoran. Ia berusaha mencari akal untuk mendapatkan kembali dompet favoritnya itu. Akhirnya ia memutuskan solusi dari masalahnya itu ialah dengan mengeluarkan semua kotoran yang terdapat dalam bak penampungan dengan menggunakan gayung panjang yang sering digunakan oleh tukang kebun untuk menyiram tanaman. Jadi dapat kita simpulkan, pada kejadian itu,Totto-chan sudah mulai menggunakan kemampuan berpikir  secara logis.  
-          Tahap Operasional Formal (usia 12 hingga dewasa)
Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Contoh : Ketika Totto-chan melewati lebih dari beberapa tahun bersekolah di Tomoe, setelah melihat perjuangan si Kepala Sekolah kesayangannya itu, ia bertekad mantap dan pasti ingin menjadi seorang guru dan akan mengajar di sekolah Tomoe Gakuen. Segala sesuatu yang dialami dan di rasakannya, secara tidak langsung merangsang dia untuk mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan dari semua kategori baik yang abstrak maupun yang konkret.  

C. Arnold Gesell
-          Peringkat kelima (4-6 tahun)
Kanak-kanak mulai bersosialisasi dan berupaya menemukan persoalan yang lebih tinggi. Kanak-kanak sudah bisa membedakan di antara yang betul dan yang salah serta mau memdengarkan apa kata orang lain.
Contoh: Ketika Totto-chan pergi ke sekolah baru ia meihat gerbong-gerbong kereta, Totto-chan langsung berlari dan ingin menaikinya. Tetapi, ibunya langsung menarik roknya dan berkata kalau dia belum bisa menaikinya karena belum di terima disekolah ini. Agar totto-chan bisa diterima disekolah ini, ibunya meminta Totto-chan untuk bersikap sopan dan baik. Walau Totto-chan kecewa tetapi ia mematuhi perkataan mamanya.
D. Comsky
-          Bahasa dapat dikuasai dalam waktu singkat, anak berusia empat tahun sudah dapat berbicara mirip dengan orang dewasa.
Contoh : Ketika Totto-chan belajar bahasa inggris, ia dibilang anak yang manis ia menjawab “Thank You”. Dan pada saat makan siang diharpkan semua anak membawa sesuatu yang dari gunung dan dari laut, awalnya Totto-chan tidak mengerti tetapi akhirnya ia mengerti bahwa yang dibawa adalah sayur-sayuran (dari gunung) dan ikan-ikanan (dari laut)
-          Lingkungan bahasa si anak tidak dapat menyediakan data secukupnya bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa.
Contoh : Saat bajunya sobek terkena pagar berduri saat menyusup, dia berkata pada ibunya karena sewaktu pulang sekolah Totto-chan di lempari pisau oleh sekelompok anak anak nakal dijalan. (hal itu dipahami ibunya jika dia bohong, karena itu tidak masuk akal).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara belajar matematika bangun datar yang menyenangkan untuk anak SD menggunakan Tangram

Cara belajar matematika bangun datar yang menyenangkan untuk anak SD salah satunya  adalah menggunakan tangram.  Apa itu  Tangram ? Tangram adalah permainan yang paling tua yang dikenal dalam matematika. Perminan ini dikembangkan pertama kali di negeri Cina dan sering disebut dengan puzzle china. Tangram berasal dari kata Tang dan Gram. Tangram (Bahasa Mandarin :  七巧板  (qī qi ǎ o b ǎ n), secara harafiah berarti "tujuh papan keterampilan") adalah suatu puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar (disebut ‘tans’) yang terdiri atas : -            Dua segitiga siku-siku sama kaki (besar) -            Dua segitiga siku-siku sama kaki (kecil) -            Satu segitiga siku-siku sama kaki (sedang) -            Satu buj...

Teori Perkembangan Fisik anak menurut ARNOLD GESELL : Perkembangan Belajar Peserta Didik 1

TEORI PERKEMBANGAN FISIK ANAK MENURUT ARNOLD GESELL Pengampu: Brigita Erlita T.A, M.Psi. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dalam kehidupan ini, dari waktu ke waktu manusia (makhluk hidup) mengalami suatu perkembangan, entah itu dalam fisik ataupun psikologinya. Di mana dalam kehidupan sehari-hari perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan pertumbuhan, sedangkan pada yang lainnya (non fisik) dinamakan perkembangan psikologis. Perkembangan psikologi dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan tertentu yang muncul pada diri manusia. Dimana dalam makalah ini, akan dibahas mengenai teori-teori perkembangan anak menurut Arnold Gessel. Sehingga dengan dibahasnya teori-teori tersebut dapat membantu orang tua atau guru dalam memahami tingkah laku dalam mendidik anak-anaknya. B.   ...

Format Penyusunan Rencana Pembelajaran Individu (RPI) Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Format Penyusunan Rencana Pembelajaran Individu (RPI) Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) A.     IDENTITAS ANAK Nama                                             : Nama dari siswa yang akan dibuatkan (RPI)  Usia                                              : Usia anak yang akan dibuatkan (RPI) Tanggal lahir                                 : Tanggal lahir anak yang akan dibuatkan (RPI) Tahun Ajaran...