Nama : Lia Sri
Sumaryati
Nim :
151134179
Tugas Review film “Taare Zameen Par”
1. Aspek yang terhambat dalam diri Ishaan adalah membaca, menulis, dan berhitung
secara dasar. Hambatan tersebut dikarenakan Ishaan mengalami Dyslexia
(kesulitan mengenali huruf), Dyskalkulia (kesulitan dalam matematis : jarak,
kecepatan, ukuran), dan Dysgraphia ( kesulitan dalam menulis huruf dan angka).
Dyslexsia pada Ishaan terlihat saat dia kesulitan di minta membaca oleh gurunya
semua tulisan menari-nari sebelum sempat dibaca, Dyskalkulia pada Ishaan saat
bola temannya terlempar ke arah Ishaan dan ia tidak dapat menangkapnya atau
mengembalikan bola kepada temannya, Dysgraphia terlihat pada buku Ishaan banyak
coretan dan lingkaran merah karena Ishaan menulis dengan ejaan yang terbalik
angka yang juga terbalik.
2. Pendampingan keluarga yang terlambat mengetahui akan
masalah yang di hadapi Ishaan dan malah mengirimnya jauh ke sekolahan yang berasrama.
Kurangnya pendampingan seorang ayah yang tidak mendengarkan pendapat orang lain
juga ayah yang ringan tangan sehingga kurang mengerti yang di rasakan oleh
anaknya. Bersifat otoriter dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya. Peran ibu
dalam pendampingan Ishaan cukup baik, tetapi kadang ibunya juga muram karena
Ishaan selalu mengulangi kesalahan yang sama pada buku catatannya dan berkata
“tidak” jika ibunya memintanya mengulangi pekerjaan rumahnya. Walau pada
akhirnya ibunya membaca-baca artikel di internet mengenai permasalahan anaknya,
setelah Guru Nikumbh mendatangi rumahnya dan mengatakan jika Ishaan mengalami
Dyslexsia, karena tidak mau jika dianggap tidak tahu apa-apa mengenai anaknya.
3. Pendampingan sekolah mengenai masalah Ishaan juga
terlambat karena ketidaktahuan mengenai masalah yang dihadapi Ishaan yang malah
memperburuk keadaan. Guru yang mengecap Ishaan sebagai anak yang bodoh, nakal,
dan idiot semakin membuat Ishaan terpuruk. Ishan menjadi anak yang takut dengan
guru, perintah, dan tulisan bahkan Ishaan juga berhenti melukis. Pada akhirnya
ada seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh yang juga seorang penyandang
Dyslexia penasaran dengan Ishaan yang tidak seperti anak-anak yang lain. Lalu
dia mencari tahu mengenai Ishan dari buku tugasnya, dia lalu mengetahui jika permasalahan
yang di hadapi Ishaan adalah kesulitan dalam mengenali huruf dan membaca dan
menulis. Ishaan kemudian dibangun kembali kepercayaan dirinya oleh Guru Nikumbh,
dan di ajarkan membaca dan menulis serta berhitung dengan metode yang berbeda
dari anak biasanya. Akhirnya Ishaan bisa membaca dan menulis seperti teman-teman
yang lain.
4. Dari pendampingan guru tersebut Ishaan kembali bangkit dari keterpurukannya.
Ishaan juga bisa membaca, menulis, dan bermain bola seperti layaknya anak lain.
Sampai pada suatu saat Guru Nikumbh mengadakan lomba melukis yang di pesertanya
murid dan guru. Awalnya Guru Nikumbh khawatir pada Ishaan karena dia tidak
kunjung datang, tetapi setelah Ishaan datang Guru Nikumbh menjadi semangat
memberikan kertas untuk melukis pada Ishaan dan dia juga mulai melukis. Sampai
akhirnya lukisan Ishaan menjadi juara dan mendapat standing applause. Isahaan melukis
kisah hidupnya dan Guru Nikumbh melukis wajah Ishaan. Orang tuannya akhirnya
datang ke sekolah dan semua guru mengatakan bahwa Ishaan anak yang jenius.
Semoga bermanfaat dalam menjadi referensi Anda :)
Komentar
Posting Komentar